Kamis, 14 November 2013

My Love Is Blossomed At The Tower Bridge

( A novel pieces by Afifah Amani / INDONESIAN VERSION)

 Aku berlari  secepat angin musim gugur yang saat itu bertiup sangat kencang. Aku merasa seperti orang bodoh yang sudah sering mendapatkan pengalaman buruk, namun aku tak juga belajar dari pengalaman- pengalaman itu. Aku tak tahu apa yang membawaku untuk segera menuju ke sebuah jembatan di tengah kota London yang disebut dengan Tower Bridge. Yang jelas aku merasa tidak tahan dengan semua ini.
Tanganku bergetar ketika memegang sisi jembatan. Sore itu Sungai Thames di bawah jembatan seolah memanggilku untuk melompat ke dalamnya dan mengakhiri hidupku saat itu juga. Aku masih menangis mengingat kejadian yang baru saja aku saksikan secara langsung.
Hatiku terpukul ketika melihat Zayn membuka kotak cincin itu dan menunjukkannya kepada gadis cantik itu, seorang Londoner sepertinya, yang sedang duduk di depannya. Gadis itu tersenyum.  Siapa gadis itu? Rasanya aku sangat familiar dengan wajahnya. Tapi aku benar- benar tidak ingat. Ah, aku tak peduli. Yang ingin aku tanyakan adalah:  Kenapa Zayn tega membohongiku selama ini? Apakah dia akan bertunangan dengan gadis itu?. Sudah pasti jawabannya ‘ya’. Cincin itu buktinya. Zayn sudah berani berselingkuh di belakangku. Aku tak heran  jika penyanyi terkenal yang tampan seperti Zayn sudah pasti akan mudah mendapatkan gadis- gadis cantik. Ya. Kenapa aku tak memikirkan hal itu?.Aku berbicara pada diriku sendiri.’’ Ayolah Bella, kenapa kau tak sadar juga? Zayn itu Londoner, bule,actor terkenal, kaya, dan tampan. Kau hanyalah satu dari seribu gadis yang pernah dikencaninya. Mungkin saja kau dijadikannya sebagai kekasih hanya untuk mempermainkanmu. Dia mempunyai kekasih yang jauh lebih ideal daripadamu. Ingat, kau bukan artis.!’’
Kata- kata yang baru saja kuucapkan bukannya membuat hatiku tenang, malah membuat aku semakin terpukul dan menangis sejadi- jadinya. Aku tak peduli dengan orang- orang yang berlalu- lalang di sekitar jembatan yang melihatku dengan tatapan aneh. Mungkin saja mereka menganggapku gila karena baru saja aku berbicara seorang diri dan menangis sambil memandang sungai Thames yang sudah siap menjemputku. Tapi itu tak masalah bagiku. Aku hanya ingin menangis untuk membuang kesedihanku. Hatiku benar- benar pilu. Angin musim gugur masih bertiup sangat kencang. Aku tak peduli meskipun aku merasa kedinginan. Secara spontan, aku mengangkat kaki kananku ke salah satu pegangan jembatan. Aku merasakan angin bertiup kencang ketika aku menutup mataku. Aku merentangkan kedua tanganku seperti tokoh Jack and Rose di film Titanic saat mereka berada di ujung kapal dan menikmati udara sore. Aku merasa ringan dan bersayap. Ya, aku ingin terbang dan jatuh ke dasar sungai Thames. Aku siap melompat ketika tiba- tiba aku mendengar suara lelaki itu. Ya, suara Zayn Malik, salah satu personel One Direction.
‘’Bella. Please, stop doing that! You don’t know what you are doing! Please come back, don’t leave alone! Please, I beg of you!’’ Zayn menghampiriku dan meraih tanganku.
‘’No, just stay away from me. No need to help me.!’’ Teriakku sambil menangis.
‘’ W..what? I don’t understand what you have said. Why do you want me to leave you?’’ Zayn bertanya dengan nada hati- hati. Air mukanya menunjukkan kecemasan yang luar biasa. Aku bisa melihat aura kekhawatiran dari matanya. Namun kali ini, aku tak mau tertipu oleh sikapnya yang seperti itu. Aku hanya menjawab sejujurnya.
‘’Because you have a fiancĂ©e. I saw you were giving an engaged ring to her! You lied to me all along, Zayn. You did the affair.  So, now just leave me alone and don’t come back to my life. If I jump in to this river, please don’t help me. It’s none of your business. I don’t need you anymore!’’ teriakku lebih keras lagi. Kembali orang- orang disekitarku merasa heran dengan tingkahku. Hanya saja, kali ini mereka yang baru saja lewat di sampingku menutup telinga mereka rapat- rapat ketika kau berteriak sekencang mungkin. Sebelum aku berbuat lebih jauh lagi, Zayn segera menarikku dari sisi jembatan dan segera memelukku dengan erat. Aku memberontak, namun usahaku sia- sia karena tenaga Zayn lebih kuat dariku.  Akhirnya aku menyerah . Ketika Zayn merasa aku sudah tenang, ia mengendurkan pelukannya, lalu mendekap kedua pundakku. Aku hanya bisa menunduk. Sungguh, aku tak mau memandang awajah rupawan Zayn saat ini. Hal itu akan membuatku semakin sakit. Seolah ingin melawan pikiranku, tiba- tiba Zayn memegang daguku dan memaksaku untuk menatapnya. Dengan terpaksa, aku menatapnya. Ah, wajah rupan campuran Inggris- Pakistan itu sedang menatap mataku dalam- dalam. Jujur, aku cukup puas-tepatnya puas sekali- memandangi wajah Inggris dan sedikit kearab- araban itu. Mata yang dihiasi bulu hitam dan lentik itu mampu membuatku meleleh dan terpesona. Mata itu seolah menarikku semakin mendekat dan membawaku masuk ke dalamnya. Alis mata itu- Ah, ya…Alis mata hitam tebal namun rapi itu juga membuatku iri pada Zayn. Sekali lagi, aku ingin memiliki alis seperti itu. Rasanya menyebalkan memiliki alis rapi dan natural sepertiku, namun tidak hitam seperti punya Zayn. Aku harus menggunakan pensil alis untuk membuat alisku terlihat hitam.
‘’Hey, calm down, Bella. I have to explain something for you. I get your point when you said you saw me giving a ring to a girl. For your information, the girl is my sister. See? She is my sister and we are not engaged as you imagine!’’ Zayn berkata dengan aksen British yang kental itu. Aku sudah lama menyukai aksen British yang khas. Aksen itu sangat berkelas menurutku. Sangat berkelas seperti aksen yang digunakan oleh para bangsawan, para raja, ratu, dan putri, juga seorang terpelajar.
‘’Your sister?’’ tanyaku dengan nada terkejut. Aku benar- benar tak menyangka bahwa gadis yang kulihat tadi adalah  kakak perempuan Zayn.
‘’ Yeah. Don’t you know her? I suppose you know her well, because you are directioner and especially you are Zaynster as you have ever said to me, Princess Bella!’’ Zayn tersenyum dan tetap menatapku. Kali ini tatapannya menyiratkan rasa ingin tahu yang besar. Princess Bella adalah sebutan yang disukai Zayn sejak aku bertemu dengannya. Dan satu lagi,  bagi para fans One Direction,  termasuk aku, kata- kata seperti ‘’Directioner’’ dan  ‘’Zaynster ‘’ tentu sudah sangat familiar di telinga kami. Directioner adalah sebutan untuk seorang fans One Direction, dan Zaynster adalah sebutan untuk seorang fans Zayn Malik. Hal itu berarti aku sudah mengenal baik tentang One Direction, terutama dengan salah satu personelnya, Zayn Malik. Aku hanya mengenal keluarga Zayn melalui photo- photo mereka yang kusimpan di laptopku dan belum pernah bertemu sama sekali sejak aku berpacaran dengan Zayn. Pastinya kau akan mengenal kakak perempuan Zayn. Sekarang aku baru menyadari  ketololanku sendiri. Ya, tadi aku tidak berfikir jernih dan melihat dengan jelas ketika Zayn sedang bersama kakaknya, yang kusangka adalah kekasih barunya. Aku baru menyadari bahwa gadis itu memang kakak perempuan Zayn, Doniyya Malik.  Long dress biru yang dipakainya sangat serasi dengan postur tubuhnya, Aku pernah melihat dress itu dipakai ketika Doniyya menonton konser Maroon 5 di London tahun lalu. Sekali lagi, aku melihat fotonya di Google. Dia sedang bersama keluarganya, Papanya, Yaseer Malik,Mamanya Trisha Malik, dan kedua adik perempuan kecilnya, Waliyha Malik dan Safa Malik. Zayn Malik sendiri saat itu sedang sibuk melakukan tour Amerika bersama personel One Direction lainnya.  Ah, betapa malunya aku di depan Zayn. Masa seorang Zaynster tidak menegnal kakak dari idolanya dengan baik?
Satu hal yang tidak kupahami adalah Zayn memberikan sebuah cincin kepada kakaknya. Apakah itu hal yang aneh sekaligus tak wajar? Zayn mengatakan bahwa mereka tidak sedang tunangan. Lalu, apa maksud semua ini?
Seolah membaca pikiranku, Zayn berkata.’’ Cincin yang kutunjukkan kepada kakakku adalah cincin yang baru saja kami beli di Toko Perhiasan Mr. Gray yang sering kita kunjungi di dekat Universitas College London itu!. Aku tak tahu memilih cincin yang bagus untuk wanita, sehingga aku  meminta tolong kakak perempuanku untuk membantuku memilih cincin yang tepat. Dan setelah kami mendapatkan cicncin yang menurut kakakku bagus, kamipun segera meninggalkan toko itu dan makan di restoran Fitzforia Tavern itu. Aku tak henti- hentinya membicarakan cincin itu di depan kakakku dan membuatku membuka kotak nya dan mengeluarkan cincin itu untuk kuamati lebih dalam!’’.
Secara spontan, aku tak tahu harus berkata apa lagi. Aku benar- benar terkejut mendengar pengakuan Zayn.  Tapi aku merasa terpukul ketika Zayn mengatakan bahwa cincin itu ditujukan untuk seorang ‘’wanita’’. Ya, wanita mana yan ia maksud? Ah sudahlah. Tak ada harapan lagi agar Zayn memilihku. Namun, dengan memberanikan diri, aku bertanya.
‘’ Wanita manakah yang kau maksud akan menerima cincin itu?’’
Zayn semakin mendekatkan dirinya ke arahku. Begitu dekatnya kami, Aku bisa mencium parfumnya yang elegan dengan campuran wangi kayu- kayuan dan daun- daun segar. Zayn sangat ahli mencampurkan adukkan koleksi parfumnya untuk menciptakan harum parfum yang baru. Tak heran dia adalah personel One Direction yang paling wangi. Aku menyukai wewangian segar dan natural seperti itu, Membuat pikiranku tenang dan nyaman. Karena itulah aku betah dekat dengan Zayn, terutama saat dia mendekapku. Sekarang jarakku dengannya hanya terpaut 30 cm saja. Dia belum melepaskan genggaman kedua tangannya di bahuku. Masih dengan menatapku, Zayn pun menjawab.
‘’Kaulah wanita yang kumaksud!’’
Setelah Zayn mengatakan hal itu, aku lebih terkejut dari sebelumnya. Terkejut seolah aku baru saja mendengar petir dari Dewa Olympus, Zeus di serial novel Percy Jckson and The Lightning Thief.  Aku tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakannya. Aku tak tahu harus berkata apa. Hati ku diliputu perasaan senang luar biasa. Melihat reaksiku seperti itu, Zayn menunjukkan senyuman mautnya dan mengeluarkan kotak cincin itu dari saku celananya. Lalu, hal yang membuat jantungku semakin berdebar tak karuan adalah Zayn berlutut di hadapanku, meraih tangan kiriku, menatapku dengan mata indahnya, seraya berkata:
‘’Princess Bella Farhani Fazriati. With full- hearted, I would like to present you a ring. With full- hearted I say I love you so much, you are the best girl whom I ever met. You are cute, nice, have white heart. I would like to bring our relationship  into an engagement until we get married soon!’’
Bagaikan seorang putri kerajaan di negeri dongeng, aku merasa takjub dengan kata- kata yang baru saja diucapkan oleh seorang pangeran tampan. Dan pangeran itu, tak lain dan tak bukan adalah Zayn Malik. Si penyanyi tampan asal Inggris. Untuk selanjutnya, aku berpikir bahwa aku pasti akan hidup bahagia selama- lamanya. Ah, rasanya seperti kisah- kisah di negeri dongeng. Meskipun dalam dunia nyata belum tentu kehidupan kita tidak diwarnai oleh perbedaan pendapat antar pasangan. Ya, itu sudah pasti terjadi. Namun yang membuat hubungan bisa bertahan lama bukan dilihat dari berapa lama hubungan itu dijalankan, tetapi dilihat dari komitmen masing- masing. Aku pernah mendengar kalimat itu dari seorang dosen di kampusku. Ya, ketika itu aku dan teman- teman di kampus mengikuti kuliah Labwork: Inferring and Responding. Saat itu kami disuguhkan sebuah tontonan yang menggugah hati, sebuah film yang berjudul Fireproof. Aku sarankan, bagi kalian yang berpacaran maupun sudah berumah tangga, sebaiknya menonton film bertema tentang cinta ini. Dalam film itu, diceritakan bahwa pasangan suami- istri yang sering bertengkar dikarenakan keegoan masing- masing. Sang suami tidak tahan dengan istrinya yang selalu menganggapnya salah, dan sang istri yang selalu merasa kurang diperhatikan akhirnya bisa menyatu kembali setelah perjuangan panjang dalam empat puluh hari yang dilakukan oleh sang suami. Aku  dan teman- teman sempat menangis ketika melihat perjuangan sang suami yang sempat tidak dihargai oleh sang istri. Ah, film itu benar- benar mengajarkan arti dari komitmen dalam berpasangan. Ya, kalimat itu benar. Hubungan yang baik bukan berarti pasangan tersebut sudah lama menjalani hubungan. Logikanya memang benar. Jika seandainya pasangan sudah berhubungan lebih dari puluhan tahun, namun hubungan tersebut tak pernah ada kata romantic dan selalu bertengkar, tak pernah damai, maka hubungan itupun gagal. Berbeda jika pasangan tersebut baru saja menjalani hubungan, meskipun mereka sering berbeda pendapat, tetapi hali itu tidak membuat mereka menjadi berpisah, melainkan menyelesaikan setipa masalh dengan komitmen itu sendiri. Hargailah pendapat pasangan anda. Ya, kita bisa belajar dari film Fireproof itu.
Aku tak menyangka Zayn akan mengajakku bertunangan dalam waktu secepat ini. Namun aku bersyukur karena imipianku pun menjadi kenyataan. Dengan perasaan gembira yang luar biasa, aku tak tahan untuk menangis. Tangis bahagia. Aku menunjukkan senyum terbaikku kepada Zayn. Serta merta Zayn berdiri dan mendekatiku. Kali ini kami kembali berpandangan dalam jarak yang sangat dekat. Hatiku berdebar- debar tak karuan. Oh my God. Pangeran tampan ini benar- benar mengajakku bertunangan. Apakah ini hanya mimpi? . Aku mencubit pipiku sendiri dengan keras hingga aku berteriak kesakitan. Ternyata itu bukan mimpi.    
  Melihat reaksiku seperti itu, Zayn tersenyum dan berkata:
‘’You are so funny. Listen! It is not a dream, it is real !’’ Zayn mengacak- acak rambutku dan mencubit hidungku seolah aku menggemaskan. Padahal pipiku tidak chubby. Entah mengapa ia sangat suka mencubit hidungku selama ini. Tapi itu tak jadi masalah, yang terpenting adalah aku bisa bersama Zayn saat ini.  Dengan pelan tapi pasti, Zayn kembali meraih tangan kiriku, lalu memasangkan cincin itu di jari manisku. Aku memandangi cincin itu dengan seksama.  Warna keperakan dari berlian cincin itu sangat indah dan elegan dihiasi dengan patung kecil sepasang kekasih yang sedang berdansa. Aku menyukainya sebab cincin itu sangat cocok dikenakan oleh jari- jari imutku. Ya, Zayn pernah mengatakan bahwa jari- jariku terlalu imut untuk wanita seusiaku dan Zayn menyukai jari- jariku.


                                                ***